Sunday, September 30, 2007

Pertambangan Biji Besi, Ancaman Lingkungan di Madina


Pertambangan Biji Besi, Ancaman Lingkungan Berikutnya di Mandaling Natal

April 26, 2007

Medan - Menyusul pertambangan emas yang kini tengah berlangsung di kawasa Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), ancaman baru kini datang dari sebuah perusahaan pertambangan, PT Butir Mutiara Indah (BMI).

Rencananya PT BMI akan melakukan penambangan biji besi. perusahaan ini sudah mendapat konsesi atau lahan eksplorasi seluas 19.899 hektar pada 22 desa di Kecamatan Batang Natal dan Linggabayu, Madina.

“Eksplorasi ini dimaksudkan untuk melakukan penyelidikan dan memastikan keberadaan biji besi di bagian dalam (subsurface) dengan bantuan alat bor,” kata Kepala Cabang PT BMI Madina, R Ari Lumaksono di Panyabungan, ibukota Madina, Selasa (24/4/2007).

Menurutnya, PT BMI bergerak khsusus menangani proyek pertambangan berupa kegiatan eksplorasi serta pengembangan cadangan atau potensi mineral. Terutama di desa Tornaincat. Dengan demikian akan dapat dihitung cadangan secara benar, jika memang terdapat cadangan biji besinya.

Dikatakannya, BMI merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri, dan murni dimiliki warga Indonesia. Pengunaan tenaga kerja asing hanya sebatas sebagai konsultan bidang pertambanga. Sedangkan tenaga ahli, kontraktor lokal, tenaga kerja lokal dan suplai logistik, nantinya akan berasal dari warga negara
Indonesia, dan mempekerjakan tenaga kerja lokal.

Rencana penambangan ini, didasarkan kepada penelitian terdahulu pada tahun 1934 yang dilakukan Van Bemmelen. Hasil penelitian, di kawasan Muarasoma ditemukan indikasi adanya mineral biji besi. Kemudian data landsat atau data satelite tahun 2005 yang mengindikasikan perihal biji besi.

Ari Lumaksono mengatakan, rencana kegiatan eksplorasi berupa persiapan pembuatan camp drill, perbuatan titik benchmark, pekerjaan topografi, penelitian survey geology detail, penelitian geofisika, pembuatan test pit dan parit uji, serta pemboran.

Apabila hasil eksplorasi menunjukkan kandungan besi seperti yang diharapkan, akan dibangun base camp permanen ,pengeboran selanjutnya 10 ribu meter.

Jadi, warga setempat harap siap-siap dengan masalah lingkungan baru di Madina. (Rashya Al Fansyuri)