Saturday, July 14, 2007

Gordang Sambilan, Kesenian Khas Pasaman Yang Terancam Punah


Gondang Sambilan, Kesenian Khas Pasaman yang Terancam Punah

Pasaman, Senin

Gondang Sambilan, suatu seni pertunjukan musik tradisi di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, kini terancam kelestariannya seiring semakin langkanya para pewaris kesenian tersebut.

Anwar Lubis (50), salah seorang pewaris kesenian itu, di Rao, sekitar 250 kilometer dari Kota Padang, Senin, menyebutkan, saat ini cuma tinggal beberapa sanggar yang tersisa dan itu pun sudah tidak lagi eksis.

Menurutnya, Gondang Sambilan merupakan jenis pertunjukan musik tradisi khas yang terdiri dari sembilan gondang (gendang) yang dipukul sebanyak sembilan personil dengan irama tertentu.

"Sekitar tahun 80-an ada belasan grup Gondang Sambilan yang rutin menggelar pertunjukan sekali sebulan. Bahkan saat musim panen juga diadakan pertunjukan, namun kini jumlah itu terus menyusut tajam," katanya.

Menurut Anwar, sulitnya pengkaderan dan keengganan generasi muda untuk belajar kesenian menjadi kendala utama melestarikan kesenian ini.

"Hanya tiga sampai lima orang remaja di daerah saya yang bisa memainkan musik ini, sudah saatnya ada gerakan melestarikan kesenian tersebut," jelasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis menjelaskan, pihaknya berupaya melestarikan kesenian khas daerah tersebut.

"Pasaman sebagai wilayah multietnis, ada Batak, Jawa, Minang, Tapanuli semuanya memiliki kesenian khas, termasuk Gondang Sambilan, kesenian yang tidak dijumpai di daerah lain, namun keberadaannya sudah semakin mengkhawatirkan," jelasnya.

Untuk itu pemda setempat akan memberikan pembinaan sekaligus menghidupkan sangar-sangar kesenian tradisi untuk melestarikannya.

"Gondang Sambilan akan kita angkat dalam setiap iven tingkat kabupaten, selain itu setiap sekolah juga akan dibina dengan kesenian tradisi setempat. Kami akan mendukung upaya ke arah itu," ujar Yusuf Lubis.

http://www.kompas.com/gayahidup/news/0601/02/190555.htm